Hong Kong – Dalam rangka menumbuhkan budaya kedermawanan sosial dan meningkatkan kesadaran filantropi Islam, BAZNAS Kota Tangerang Selatan mengirimkan delegasi untuk menyelenggarakan kegiatan Literasi Filantropi Islam di Hong Kong. Kegiatan ini ditujukan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di negeri seribu beton tersebut, dengan fokus membangun kesadaran sosial dan kemandirian umat melalui filantropi Islam.
Delegasi BAZNAS Tangsel dipimpin oleh Wakil Ketua I, Taufik Setyaudin, didampingi Wakil Ketua II Ahmad Rifai, Wakil Ketua III Tarjuni, serta Kepala Bidang Pengumpulan Supriadi yang bertolak ke Hong Kong pada 22 November 2024 untuk serangkaian koordinasi dan sosialisasi selama lima hari.
Kegiatan utama berlangsung pada Ahad (24/11/2024) di Aula Ramayana KJRI Hong Kong, Causeway Bay. Sekitar 100 PMI dari berbagai distrik di Hong Kong menghadiri acara ini. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Endah R. Yuliarti, Konsul Pensosbud KJRI Hong Kong, yang menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS Tangsel. “Kehadiran BAZNAS memberikan pencerahan dan motivasi kepada komunitas PMI di Hong Kong. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut di masa depan,” ujar Endah.
Dalam sesi literasi, Taufik Setyaudin menyampaikan materi tentang motivasi berderma, yang berasal dari sifat welas asih hingga kewajiban agama. Ia menegaskan bahwa filantropi Islam, seperti zakat, infak, dan sedekah, bukan hanya kewajiban, tetapi juga wujud kesadaran sosial yang menjadi budaya umat Islam.
Ahmad Rifai menjelaskan program-program unggulan BAZNAS Tangsel, termasuk Beasiswa Anak Bangsa, yang bertujuan membantu pendidikan pelajar, santri, dan mahasiswa yang membutuhkan. “Program ini adalah wujud nyata dari pemanfaatan dana zakat untuk mendukung kemajuan generasi muda,” tuturnya.
Sementara itu, Tarjuni menekankan pentingnya kesadaran bahwa harta adalah amanah dari Allah SWT. “Sebagai muslim, kita harus rela membelanjakan sebagian harta untuk kepentingan sesama melalui zakat, infak, dan sedekah,” ujarnya.
Relawan BAZNAS di Hong Kong turut berperan dalam kelancaran acara ini. Mereka menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan yang sudah lama dinantikan pasca-pandemi. Para relawan juga berharap agar PMI yang hadir dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menyebarkan nilai-nilai filantropi di kalangan sekitar 160.000 PMI di Hong Kong.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi interaktif dan doa bersama, dengan harapan literasi filantropi Islam terus berkembang, baik di tanah air maupun di luar negeri.