Masih ingatkah kita dengan peristiwa ledakan di Pondok Cabe Ilir, pada Jumat pagi, 9 September 2025? Peristiwa tersebut tidak hanya meninggalkan suara dentuman yang menggetarkan, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 12 rumah mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat. Bagi sebagian orang, rumah bukan sekadar bangunan, melainkan tempat penuh cerita: ruang berkumpul dengan keluarga, tempat berbagi suka dan duka, serta benteng perlindungan di tengah hiruk pikuk kehidupan. Saat rumah itu rusak, maka hati pun ikut terguncang.
Namun, di balik musibah, selalu ada cahaya harapan. Cahaya itu datang dari BAZNAS Kota Tangerang Selatan, yang bersama Perkimta (Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan) Kota Tangerang Selatan, bergerak cepat menyalurkan kepedulian melalui Program Rumah Layak Huni. Bantuan yang bersumber dari zakat para muzaki ini menjadi bukti nyata bahwa zakat adalah solusi sosial, hadir untuk meringankan beban umat.
Dengan total bantuan sebesar Rp 105.000.000,-, BAZNAS Kota Tangerang Selatan mengalokasikan dana untuk memperbaiki rumah-rumah warga terdampak, dimulai dari kerusakan ringan hingga berat. Bantuan ini secara simbolis disalurkan pada Kamis, 25 September 2025, oleh Wakil Ketua II BAZNAS Kota Tangerang Selatan, Ahmad Rifai, didampingi oleh Kepala Bidang Pendistribusian II, Noor Syaibani, bersama perwakilan Perkimta dan masyarakat yang terdampak.
Dalam sambutannya, Ahmad Rifai menyampaikan, “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga sekaligus mempercepat proses pembangunan rumah-rumah yang menjadi tempat tinggal dan perlindungan. Kami berharap agar proses pembangunan berjalan tanpa hambatan, sehingga keluarga dapat segera kembali berkumpul di rumah yang aman dan nyaman. Inilah wujud nyata zakat yang dititipkan oleh muzaki Kota Tangerang Selatan.”
Ungkapan syukur datang dari warga terdampak. Surdianta, salah satu korban ledakan, menyampaikan dengan penuh haru, “Terima kasih kepada para muzaki. Karena zakat yang ditunaikan, kami yang terkena musibah bisa kembali terbantu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan pahala berlipat ganda. Harapan kami, rumah dapat kembali nyaman, sehingga kami bisa berkumpul bersama keluarga seperti semula.”
Musibah ini mengajarkan bahwa hidup penuh ujian, namun Allah juga mengirimkan jalan keluar melalui kepedulian sesama. Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana menghadirkan kebahagiaan. Dari zakat, lahir rumah yang kembali berdiri. Dari zakat, lahir senyum yang kembali merekah. Dan dari zakat pula, lahir keyakinan bahwa setiap rupiah yang dititipkan kepada BAZNAS akan kembali ke masyarakat, tepat sasaran, dan penuh keberkahan.